Debat publik ke dua di Pacitan, Relawan Paslon digotong ke Ambulance

Debat publik ke dua  di Pacitan Relawan  Paslon digotong ke Ambulance


Detikjurnal.com, Pacitan- Insiden terjadi lagi saat Debat Publik ke -2  Baru berjalan  beberapa menit, kali ini  pada Minggu 3/11/2024 malam
Seorang relawan berpakaian putih putih ramai menolong Rekan nya yang hendak pingsan

Yang mana pada putaran debat publik pertama Paslon Cabup Cawabup  pilkada Pacitan 2024 masih kita ingat terjadi insiden Panggung debat di guyur hujan bersama angin yang tidak bisa di jinak kan oleh manusia, sehingga debat  batal dilaksanakan dan dianggap force majeure

Dalam kejadian kali ini Relawan tersebut di ketahui bernama Suharyanto, dari  pasangan calon (paslon) nomor urut 01, terlihat  tiba-tiba hendak  muntah dan merasa pusing, yang kemudian dari tempat kejadian tersebut di tandu ke ambulance dan di bawa ke rumah sakit

Para awak media yang pada duduk di gerbang tak jauh dari lokasi Pendukung Pasangan calon melihat langsung kejadian tersebut, bahkan para awak media banyak yang terperangah, ikut menolong  Sambil teriak,"  Panggil para medis, panggil ambulans, Segera bawa ke Rumah Sakit dll," Ungkap Budi eko awak Media

Relawan yang diketahui Mantan Kepala Bakesbangpol  tersebut awalnya terlihat duduk bersama relawan lainnya di tribun timur Gedung Gasibu Swadaya Pacitan. Namun, beberapa saat kemudian, ia tampak pucat dan mengeluhkan pusing

Disisi lain ada dodik awak media yang hadir di lokasi yang juga  dianggap mempunyai spiritual tinggi mengatakan," Ada tanda tanda apa ini tentang Pacitan kedepan, Dua kali Pagelaran debat publik terjadi insiden terus menerus," ungkap nya

Meski sempat gaduh akibat insiden tersebut, Anggota komisioner  KPU Pacitan, Eko Styawan Mengatakan," Penyampaian visi misi Paslon tetap dilanjutkan hingga selesai, Alhamdulillah  Acara debat publik berjalan hingga acara usai,  Petugas KPU yang ada sekitar an kejadian langsung mendatangkan tim medis yang telah disiagakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pacitan guna memberikan penanganan," Ungkap Eko Styawan