Detikjurnal.Com,Jakarta - Sebulan yang lalu, tepatnya tanggal 3 Maret 2023, Moeldoko masih mencoba-coba mencari keberuntungan untuk mengambil alih Partai Demokrat melalui gugatan Peninjauan kembali (PK), PK tersebut merupakan langkah lanjutan dari putusan kasasi MA dengan perkara No.487 K/TUN/2022 yang telah diputus pada 29 September 2022
Kuasa Hukum Partai Demokrat yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva mengaku telah mempelajari empat novum alias bukti baru yang di ajukan Moeldoko dalam pengajuan gugatan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung
"Di Bulan april yang lalu Moeldoko mengajukan PK untuk menggugat kembali putusan kasasi dalam kasus kudeta Kongres Luar Biasa Partai Demokrat," Hamdan menjelaskan selain potongan berita berita ada dua novum yang secara nyata dengan nomor bukti sudah pernah diajukan dan di uji di pengadilan, namun diajukan kembali sebagai bukti baru, ini sangat lucu sekali dalam dunia hukum" Kata Hamdan
Ketua Departemen Perekonomian DPP Partai Demokrat yang juga Legislatif DPR RI Komisi VII Sartono Hutomo pada Minggu 21/05/23 menanggapi tingkah Moeldoko tersebut dengan geram, Sartono Mengatakan langkah Moeldoko dapat mengganggu proses tahapan-tahapan pemilu 2024 sesuai Penetapan Peraturan Pemerintah " Orang seperti ini Harus di awasi karena mengganggu proses pemilu saja" Ungkap Sartono
“Moeldoko ini di gaji dari pajak rakyat bukan untuk membegal Partai, jika tidak menjabat sebagai KSP saat ini Moeldoko bukanlah siapa siapa, Sehingga sebaiknya Moeldoko sadar diri dan tau malu, di dalam Organisasi Demokrat Moeldoko itu siapa? Moeldoko bukan anggota Demokrat, tidak mempunyai KTA partai Demokrat, Berjuang di Demokrat pun tidak pernah, Kog ber nafsu ingin jadi Ketua umum, aneh bin lucu sekali" Terang Sartono tegas
Dengan demikian, Sartono menekankan, agar Moeldoko dapat fokus menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) untuk membantu Presiden Jokowi hingga akhir masa jabatan nya" Seharusnya dia lebih cepat sadar dan lebih fokus membantu Presiden Jokowi, bukan kesana kemari ngurusin Partai orang lain" tandas Sartono.(Adi)
Social Plugin