Ticker

6/recent/ticker-posts

GAWAT !! DAN HATI HATI, PASAR HEWAN SEMANTEN PACITAN MENJADI TEMPAT PENYEBARAN WABAH PENYAKIT SAPI

Setelah Penyakit PMK sedikit mereda, Wabah baru  yang menyerang Sapi muncul kembali sedikit lebih ganas yakni  biasa di sebut penyakit Lato lato 
Foto: Slamet, Staf bidang PKH dinas ketahanan pangan dan pertanian (Kanan)


Detikjurnal.Com,Pacitan- Ujian bagi para peternak dan penjual sapi di seluruh Kabupaten Pacitan tidak ada henti hentinya, Sebelumnya para Sapi Terserang wabah Penyakit (PMK) virus penyakit mulut dan kuku, yang mengakibatkan banyak peternak  kelas menengah kebawah gulung tikar

Setelah Penyakit PMK sedikit mereda, Wabah baru  yang menyerang Sapi muncul kembali sedikit lebih ganas yakni  biasa di sebut penyakit Lato lato dalam bahas medis dinamakan Lumpy Skin Disease (LSD) Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau melalui infeksi kulit

Yani ( 42) Pedagang Sapi Pasar hewan Ngeponan Pacitan  Memberikan kesaksian bahwa dirinya mengetahui betul keadaan keluar masuk sapi yang ada di Pasar Ngeponan Semanten Pacitan, Banyak Sapi yang tidak sehat keluar masuk pasar dengan bebas tanpa ada Pengecekan, Yani mengatakan ada tempat  ruang Pengecekan sapi Namun tidak pernah di pakai oleh Petugas pasar hewan

"Di pasar hewan sini tidak ada kontrol Sapi masuk dan keluar, jadi sapi yang sudah di vaksin, yang belum di vaksin, yang sakit dan sapi bekas sakit juga campur bawur jadi satu,  padahal penyakit sapi yang baru ini penularan nya melalui lalat dan nyamuk,"Ungkap Yani

"Kami para pedagang kawakan saja yang paham tentang sapi,  kadang masih kewalahan memahami virus lato lato ini, kalau Penyakit PMK gampang deteksinya bisa di lihat dari mulut, namun kalau yang penyakit baru ini waduh cepat sekali penularannya dari kulit hingga ke dalam daging sapi rusak  semacam luka koreng membusuk" Ungkap Yani

Slamet Staf bidang PKH dinas ketahanan pangan dan pertanian Pemerintah Kabupaten Pacitan Sabtu 27/05/23 di kantornya  membenarkan bahwa sapi di pasar hewan Ngeponan Semanten Pacitan jumlahnya menurun dikarenakan masih tingginya angka kematian sapi akibat virus LSD atau disebut Lato lato bagi masyarakat umum

"Kalau untuk regulasi atau aturan hukum nya pengecekan hewan ternak keluar masuk pasar belum ada, kami hanya melakukan penyuluhan dan melaksanakan sesuai surat edaran menghimbau agar  pemilik ternak memberi vaksin hewan ternaknya, iya memang benar kalau disini kami akui malah menjadi salah satu tempat penyebaran wabah penyakit, karena sapi yang sehat di bawa kesini bisa tertular atau sebaliknya" papar Slamet 

"Bagaimana ya karena semua sapi disini campur tanpa ada sekat sekat baik yang sudah di vaksin maupun yang sedang sakit, semua campur jadi satu, Kalau keganasan penyakit jenis lato lato itu sangat  merugikan, karena luka di kulit sapi akan semakin membesar hingga ke dalam daging, yang kemudian Kadar protein daging sapi rusak dan tidak layak di konsumsi, ketika di paksakan untuk di konsumsi rasa daging juga berbeda " Ungkap Slamet dengan jelas

Hal tersebut di sayangkan oleh Akha Ketua Aliansi Pemuda Pacitan bersatu (APPB) karena beberapa waktu lalu sudah di sampaikan keluhan keluhan para peternak tersebut kepada pak Cahyo Beliau sebagai sekretaris merangkap Plt. Kepala Dinas pemangku kebijakan yang membawahi Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pemerintah daerah kabupaten Pacitan, Namun bila saat ini belum ada tindakan, maka kami atas nama lembaga memberikan Warning" Papar Akha.(dNr)